Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim saat menerima audiensi Bakor Pejuang Pembentukan Propinsi Banten yang dipimpin Aeng Haerudin, Kamis 19 Juni 2025.


Secara umum nafas mereka dengan saya sama, yaitu bagaimana culture Banten religius tidak tercerabut sehingga identitasnya hilang.

Mendapatkan laporan dari staf saya bahwa ada surat permohonan audiensi dari Keluarga Besar Badan Koordinasi Pejuang Pembentukan Propinsi Banten saya bilang langsung ke staf untuk diagendakan secepatnya.

Kenapa saya prioritaskan? Karena ada beberapa hal diantaranya saya menyadari bahwa posisi Ketua DPRD Banten generasi kelima atau kalau di konversi ke tahun berarti sudah 25 tahun berjalan.

Dari sini saya ingin membangun jembatan pengertian antara mereka yang terlibat secara langsung atas pembentukan Propinsi Banten dengan generasi yang sedang berjalan dan generasi yang akan datang.

Supaya tidak putus jembatan sejarahnya, karena sejarah adalah jembatan penghubung antara masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Kedua, pembangunan Banten baik sekarang maupun dimasa mendatang tidak boleh lepas dari cita-cita awal pembentukan Propinsi Banten.

Itulah mengapa saya punya kepentingan dengan mereka yang terlibat langsung tentang pembentukan Propinsi Banten. Ingin mendengarkan masukan dan menjadi bahan untuk membuat kebijakan bersama eksekutif.

Dan hari ini (Kamis, 19 Juni 2025) sekira jam 11.00 kami bertemu. Rombongan dipimpin Aeng Haerudin, mantan Ketua DPRD Banten gengerasi kedua setelah Dharmono K Lawi. Sekedar mengingatkan jadi saya adalah generasi kelima Ketua DPRD Banten.

Pertama Dharmono K Lawi, Aeng Haerudin, Asep Rakhmatullah, Andra Soni dan saya (Fahmi Hakim). Saya lebih banyak mendengarkan mereka, mulai dari soal kebijakan, zakat, papan asmaul husna, gedung tahfidz Qur'an sampai tempat-tempat ziarah yang belum merata dirapikan.

Secara umum nafas mereka dengan saya sama, yaitu bagaimana culture Banten religius tidak tercerabut sehingga identitasnya hilang.

Dalam hal ini saya tidak melihat aspek politik tetapi lebih kepada bagaimana jembatan penghubung antara sesepuh dengan generasi sekarang terutama pemangku kebijakan ada koneskitas sehingga pembangunan berjalan tetapi akar budaya juga dipertahankan.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang dua jam berlangsung hangat, akrab dan penuh kekeluargaan. Suasana seperti inilah yang akan mempercepat pembangunan Banten menjadi daerah maju dengan karakteristiknya.

Selesai diskusi dan mendengarkan masukan dari mereka kami makan bersama di kantor. Saya sengaja memerintahkan staf untuk menyediakan makan siang sebagai bentuk penghormatan saya kepada mereka.

Alhamdulillah pertemuan berjalan lancar dan penuh persaudaraan. Sebagai Ketua DPRD Banten saya merasa punya kepentingan untuk kembali menyalakan jembatan penghubung antara sesepuh dengan generasi sekarang agar ada saling pengertian, saling support untuk kemajuan Banten.


Kota Serang
Kamis, 19 Juni 2025